Minggu, 07 Oktober 2018

Anakmu Bukan Milikmu -Kahlil Gibran

Seorang perempuan yang di tangannya ada seorang bayi berkata, “Sampaikanlah pada kami mengenai anak.”

Dan ia pun berkata:

Anakmu bukan anakmu
Mereka adalah anak dari kehidupan yang ingin menjadi diri mereka sendiri
Mereka datang melaluimu, tapi bukan darimu
Dan meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu
Berikanlah cintamu, tapi bukan pemikiranmu
Karena mereka memiliki pemikiran mereka sendiri
Berikanlah rumah bagi tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka
Karena jiwa mereka adalah milik rumah masa depan, yang tak bisa kau kunjungi, tak pula dalam impianmu

Kau bisa berusaha menjadi seperti mereka, tapi jangan jadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur atau tenggelam di masa lalu

Kau adalah busur yang dibutuhkan anak-anakmu sebagai anak panah
untuk melesat kencang ke depan
Sang Pemanah memandang jauh tanpa batas
Dan Ia menarikmu dengan segala kekuatan
agar anak panahNya melesat cepat dan jauh

Merentanglah dalam tangan Sang Pemanah dengan bahagia
Karena seperti Ia mencintai anak panah yang melesat cepat
Ia pun mencintai busur yang kokoh

Jumat, 17 Agustus 2018

PUISI PERTEMUAN MAHASISWA



Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kali coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.

Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini memeriksa keadaan.

Kita bertanya :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga.
Orang berkata ” Kami punya maksud baik ”
Dan kita bertanya : ” Maksud baik Saudara untuk siapa ?”

Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
Dan kita di sini bertanya :
“Maksud baik saudara untuk siapa ?
Saudara berdiri di pihak yang mana ?”

Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung sudah menjadi milik orang-orang di kota.
Perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok bagi petani yang sempit tanahnya.

Tentu saja kita bertanya : “Maksud baik saudara untuk siapa ?”

Kita mahasiswa tidak buta!

Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah akan menjadi alat penindasan ?
Kita menuntut jawaban!

Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Dan malam tiba. Cicak-cicak bernyanyi di tembok.
Dan rembulan berlayar.
Tetapi pertanyaan-pertanyaan kita tidak akan mereda.
Ia akan muncul di dalam mimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.

Dan esok hari matahari akan terbit kembali.
Senantiasa hari baru akan menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita akan menjadi hutan.
Atau masuk ke kali akan menjadi ombak di samodra.

Di bawah matahari yang ini kita bertanya :
Ada yang menangis, ada yang mendera.
Ada yang habis, ada yang mengikis.
Dan maksud baik kita memihak yang mana !

Jakarta 1 Desember 1977

WS RENDRA

Rabu, 07 Maret 2018

Hope - Emily Dickinson

Emily Dickinson - 1830-1886

Hope is the thing with feathers  
That perches in the soul,  
And sings the tune without the words,  
And never stops at all,  
   
And sweetest in the gale is heard;          
And sore must be the storm  
That could abash the little bird  
That kept so many warm.  
   
I’ve heard it in the chillest land,  
And on the strangest sea;         
Yet, never, in extremity,  
It asked a crumb of me.

Minggu, 08 Mei 2016

Berulang kali

Anak gadis itu diperkosa berulang kali

Yang pertama oleh empat belas pemuda yang menyakitinya

Hingga jasadnya ditemukan pada suatu ketika

Kamis, 31 Maret 2016

Persilangan

Space - wallgallery.org

Ada beberapa orang yang kita temui di suatu waktu, mungkin kita hanya mengenalnya beberapa saat. Ada pula beberapa orang yang sebelumnya seorang teman kita sering membicarakannya, membicarakan rahasia-rahasianya, dan kita merasa biasa saja karena kita tidak pernah mengenal orang yang bersangkutan.

Lalu kemudian di suatu masa kita bertemu dengan orang-orang yang mengenal tipe orang yang pertama.

Minggu, 21 Juni 2015

The Road Not Taken

by Robert Frost
(1874-1963)



Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Selasa, 19 Mei 2015

Taman Bermain Multifungsi, Mengenalkan Anak Sejak Dini dengan Agrikultur



Peternak Cilik (Akarakingdoms/Freedigitalphotos.net)

Di sebuah peternakan yang terletak di Lampung, Indonesia, seorang Sarjana Peternakan tinggal bersama suami dan seorang anaknya yang berusia dua tahun. Tika, nama Sarjana Peternakan itu, adalah seorang Supervisor di perusahaan peternakan tempatnya bekerja sekarang. Peternakan sapi potong ini berjarak tiga jam dari kota Bandar Lampung, sebuah jarak yang cukup melelahkan jika ditempuh setiap harinya. Ia dan suaminya yang juga menjadi karyawan di tempat yang sama memutuskan untuk menetap di mes karyawan yang disediakan oleh kantor. Suasana masih cukup menyenangkan sampai mereka punya anak. Untuk bersenang-senang dan mencari suasana baru, setiap akhir pekan mereka akan pergi ke kota. Mereka menjalani kehidupan itu, namun menyadari bahwa jika anak mereka suatu saat akan beranjak besar dan memasuki usia sekolah. Mereka harus mencari tempat tinggal lain agar anak mereka dapat belajar dengan baik.

Seandainya perusahaan tempat Tika bekerja mengadopsi model peternakan di Belanda, mungkin Tika tidak harus susah payah mencari tempat untuk menyekolahkan anaknya. Di Belanda, mulai tumbuh tempat penitipan anak dengan konsep menyatukan peternakan dengan daycare, mereka menyebutnya multifunctional agriculture.