Peternak Cilik (Akarakingdoms/Freedigitalphotos.net) |
Di sebuah peternakan yang
terletak di Lampung, Indonesia, seorang Sarjana Peternakan tinggal bersama
suami dan seorang anaknya yang berusia dua tahun. Tika, nama Sarjana Peternakan
itu, adalah seorang Supervisor di perusahaan peternakan tempatnya bekerja sekarang.
Peternakan sapi potong ini berjarak tiga jam dari kota Bandar Lampung, sebuah
jarak yang cukup melelahkan jika ditempuh setiap harinya. Ia dan suaminya yang
juga menjadi karyawan di tempat yang sama memutuskan untuk menetap di mes
karyawan yang disediakan oleh kantor. Suasana masih cukup menyenangkan sampai
mereka punya anak. Untuk bersenang-senang dan mencari suasana baru, setiap
akhir pekan mereka akan pergi ke kota. Mereka menjalani kehidupan itu, namun
menyadari bahwa jika anak mereka suatu saat akan beranjak besar dan memasuki
usia sekolah. Mereka harus mencari tempat tinggal lain agar anak mereka dapat
belajar dengan baik.
Seandainya perusahaan
tempat Tika bekerja mengadopsi model peternakan di Belanda, mungkin Tika tidak
harus susah payah mencari tempat untuk menyekolahkan anaknya. Di Belanda, mulai
tumbuh tempat penitipan anak dengan konsep menyatukan peternakan dengan daycare, mereka menyebutnya multifunctional agriculture.