Senin, 02 Mei 2011

Remaja

Kita seringkali mendengar adanya berbagai permasalahan pada diri remaja. Remaja yang populer, yang dikagumi banyak kawan sebayanya, remaja penyendiri, atau bahkan remaja yang mengalami kekerasan (bullying) yang dilakukan oleh sebuah geng remaja.

Dalam bukunya, Adolescence, yang membahas segala hal mengenai perkembangan remaja, John W.Santrock (2003) mengungkapkan bahwa para remaja dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, di antaranya:



1. Remaja populer
 adalah remaja yang seringkali dinobatkan sebagai teman terbaik dan jarang tidak disukai oleh teman sebayanya. Remaja populer senantiasa memberikan dorongan pada teman-temannya, mendengarkan dengan baik, mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan teman sebayanya, bahagia, bertingkah laku apa adanya, menunjukkan antusiasme dan kepedulian kepada orang lain, dan percaya diri tanpa merasa besar kepala (Hartup, 1983). Pada sebuah penelitian, dibandingkan remaja yang tidak populer, remaja populer cenderung lebih jelas melakukan komunikasi dengan teman sebayanya, membangkitkan perhatian teman-temannya, dan mempertahankan pembicaraannya dengan teman sebaya (Kennedy, 1990).

Faktor fisik dan budaya juga dapat mempengaruhi popularitas remaja. Remaja yang menarik secra fisik lebih populer dibandingkn yang tidak (Kennedy, 1990), dan remaja yang cerdas lebih populer dibandingkan yang kurang cerdas. Remaja yang berasal dari keluarga kelas menengah cenderung lebih populer dibandingkan yang tumbuh dari kalangan kelas yang lebih rendah.
Selain remaja populer, terdapat remaja-remaja lain yang dapat dikategorikan menjadi (Wentzel & Asher, 1995).

2. Remaja terabaikan
 remaja yang jarang sekali dinobatkan sebagai teman baik tetapi bukan berarti tidak disukai oleh teman sebaya mereka.

3. Remaja yang ditolak
remaja yang jarang sekali dinobatkan sebagai teman baik seseorang dan ditolak oleh kawan sebayanya. Remaja ini seringkali mengalami masalah penyesuaian diri dalam hidup mereka dibandingkan remaja yang terabaikan (Dishion & Spracklen, 1996). Faktor yang menjadi kunci apakah remaja yang ditolak akan melakukan kenakalan atau drop out saat memasuki tingkat SMP adalah tingkat agresi mereka pada waktu sekolah dasar.

Tidak semua remaja yang ditolak akan menjadi agresif (Coie, 1999). 10 hingga 20 persen anak dan remaja yang ditolak bersifat pemalu (Cillessen, dkk, 1992).

4. Remaja kontroversial
remaja ini seringkali dinobatkan sebagai teman baik seseorang, banyak yang menyukainya dan juga banyak yang tidak menyukainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar