Minggu, 21 Juni 2015

The Road Not Taken

by Robert Frost
(1874-1963)



Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Selasa, 19 Mei 2015

Taman Bermain Multifungsi, Mengenalkan Anak Sejak Dini dengan Agrikultur



Peternak Cilik (Akarakingdoms/Freedigitalphotos.net)

Di sebuah peternakan yang terletak di Lampung, Indonesia, seorang Sarjana Peternakan tinggal bersama suami dan seorang anaknya yang berusia dua tahun. Tika, nama Sarjana Peternakan itu, adalah seorang Supervisor di perusahaan peternakan tempatnya bekerja sekarang. Peternakan sapi potong ini berjarak tiga jam dari kota Bandar Lampung, sebuah jarak yang cukup melelahkan jika ditempuh setiap harinya. Ia dan suaminya yang juga menjadi karyawan di tempat yang sama memutuskan untuk menetap di mes karyawan yang disediakan oleh kantor. Suasana masih cukup menyenangkan sampai mereka punya anak. Untuk bersenang-senang dan mencari suasana baru, setiap akhir pekan mereka akan pergi ke kota. Mereka menjalani kehidupan itu, namun menyadari bahwa jika anak mereka suatu saat akan beranjak besar dan memasuki usia sekolah. Mereka harus mencari tempat tinggal lain agar anak mereka dapat belajar dengan baik.

Seandainya perusahaan tempat Tika bekerja mengadopsi model peternakan di Belanda, mungkin Tika tidak harus susah payah mencari tempat untuk menyekolahkan anaknya. Di Belanda, mulai tumbuh tempat penitipan anak dengan konsep menyatukan peternakan dengan daycare, mereka menyebutnya multifunctional agriculture.

Minggu, 29 Maret 2015

MUAK DAN BOSAN


 karya : Taufiq Ismail


Dahulu di abad-abad yang silam
Negeri ini pendulunya begitu serasi dalam kedamaian
Alamnya indah, gunung dan sungainya rukun berdampingan,
pemimpinnya jujur dan ikhlas memperjuangkan kemerdekaan
Ciri utama yang tampak adalah kesederhanaan
Hubungan kemanusiaanya adalah kesantunan
Dan kesetiakawanan
Semuanya ini fondasinya adalah
Keimanan

Kamis, 05 Maret 2015

Bagaimana Gaya Membaca Anda?

Saya suka membaca buku. Seperti apakah gaya saya membaca buku? Biasanya yang saya lakukan saat memilih buku adalah melihat sampulnya, melihat ulasan di belakang buku itu, melihat daftar isinya dan melakukan skimming alias membaca cepat untuk mengetahui apakah buku itu menarik dibaca atau tidak. Bila semua proses tersebut berjalan lancar dan saya tetap suka buku itu, maka akan saya beli.

Kadang-kadang saya juga membeli buku karena teman yang saya percaya merekomendasikannya. Atau seorang kenalan saya terlibat dalam penulisan bukunya. Membaca buku yang dihasilkan oleh seorang teman seperti membaca buah pikirannya. Kita semakin merasa mengenal teman kita dengan membaca buku-bukunya.

Nah sayangnya saya sering sekali membeli buku, dan akhir-akhir ini merasa semakin sedikit waktu untuk membaca. Walhasil buku-buku yang saya beli menjadi bertumpuk, dan saya harus menyisihkan waktu khusus hanya untuk membaca buku. Hanya beberapa buku yang sangatlah menarik, yang saya selesaikan.

Makin lama saya merasa perlu usaha lebih untuk menaruh perhatian agar tertuju pada hanya satu buku, lalu membacanya hingga halaman terakhir. Buku-buku yang akhir-akhir ini saya baca sampai selesai di antaranya adalah Max Havelaar, sedangkan buku lainnya terhenti di tengah jalan.

Sungguh menjadi butuh disiplin untuk menyelesaikan sebuah buku.

Bagaimanakah gaya Anda saat membaca buku?

Senin, 09 Februari 2015

Tentang Aura

Image Courtesy of fotographic1980/ Freedigitalphotos.net

Saya pernah membaca sebuah buku kecil tentang Aura. Saya sungguh penasaran dengan hal yang tidak dapat saya pahami ini. Oh saya bukan orang yang bisa melihat aura, dan tidak bermaksud bisa melihatnya dengan mata kepala saya sendiri, namun jika ada beberapa orang yang dapat melihat aura dengan warna yang sama yang memancar dari tubuh seseorang, seharusnya kita bisa mengatakan bahwa aura itu adalah ilmiah.