Selasa, 16 April 2013

Rahasia

Suatu ketika di pertengahan tahun 2010, sebelum putra kedua saya lahir, saya sempat berkunjung ke kota tempat saya dibesarkan, yaitu di Samarinda, untuk menyelesaikan riset skripsi saya. Dan pada saat itulah saya pertama kali bertemu dengan kedua orang tua sederhana ini.

Sebelum bersua dengan mereka, saya sudah kagum dengan mereka. Mereka mungkin bukan siapa-siapa yang namanya akan Anda temukan di majalah nasional atau koran daerah manapun. Anda mungkin dapat bertemu dengan mereka dan melalui mereka begitu saja. Yang membuat saya diam-diam mengagumi mereka adalah karena dari merekalah bisa lahir anak-anak cerdas berprestasi yang saya kenal. Dan begitulah awal perbincangan saya, saya menanyakan kepada Ibu apa rahasia mereka bisa membesarkan anak-anak yang pintar. Ibu, dengan tersenyum sopan, menjawab kepada saya. Tidak ada rahasia apa-apa nak, pada saat waktunya mereka bermain, saya biarkan mereka bermain. Pada saat waktunya belajar, mereka akan belajar. Jawaban Ibu tersebut membuat saya tercenung, dan mungkin akan mempengaruhi cara saya membesarkan anak-anak saya kelak.



Ibu ini memiliki tiga orang anak. Pendidikannya tidak setinggi perempuan modern sekarang, tetapi apa yang diucapkannya menyadarkan saya untuk menempatkan pendidikan anak sesuai dengan kebutuhannya, dan porsinya. Putera sulung sang Ibu, salah satunya adalah sobat saya yang saat ini mengenyam pendidikan di negeri Paman Sam. Sedang berjuang meraih gelar PhD Fisika di usia 28 tahun. Adik perempuannya di Jakarta, telah bekerja di perusahaan swasta terkemuka, dan putra bungsu sang Ibu juga merupakan lulusan perguruan tinggi ternama.

Meskipun tidak seperti beberapa anak lain yang kemudian memenangkan trophy juara setiap kali tampil di kejuaraan nasional atau internasional, memenangkan banyak kontes, dengan ukuran saya, saya memandang ibu tersebut adalah seorang ibu yang sukses. Bagaimana tidak, dengan pola asuhnya yang sederhana dan mungkin tidak mengutip teori pengasuhan dari buku, ia bisa membesarkan anak-anak yang konsisten di bidang keilmuannya masing-masing. Saya ingin belajar dari setiap orang tua yang memiliki anak-anak yang berhasil.

Pernyataan sang Ibu membedah habis teori belajar mutakhir yang saya pelajari di bangku kuliah, atau metode belajar untuk anak yang saat ini sedang populer di kalangan ibu-ibu muda. Di saat saya melihat banyaknya anak yang dilatih bahkan sejak bayi, sehingga diharapkan mereka akan tumbuh menjadi anak yang jenius di kemudian harinya, saya memperhatikan suatu sisi yang saya takutkan, apakah anak-anak tersebut nantinya tidak akan kelelahan secara mental karena dilatih berlari cepat oleh ibunya sejak dini?

Saya belajar dari Ibu teman saya, bahwa anak akan tumbuh cerdas bila ia dibesarkan sesuai dengan kebutuhannya. Pada saat waktunya ia bermain, maka biarkanlah ia bermain, dan pada waktunya ia belajar, ia akan belajar. Saya menyadari bahwa rahasia kesuksesan Bapak dan Ibu adalah membiarkan anak mereka menentukan minat mereka masing-masing, sehingga suatu saat mereka akan menjadi anak yang bertanggung jawab terhadap pilihan mereka. Karena anak-anak berkembang dengan minat mereka, mereka akan fokus akan menjadi apa mereka kelak, dan terus memacu diri untuk mengejar cita-citanya.

Depok, 6 Februari 2012

HF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar