Caleg Pro Siapa?

Suasana menjelang Pemilu 2014. Spanduk caleg bergambar wajah para caleg yang sedang tersenyum bertebaran di sana-sini. Adakah yang pernah mengenal wajah-wajah tersebut? Mengapa tiba-tiba wajah-wajah tidak dikenal ini muncul dimana-mana? Apa kontribusinya? Apa yang telah mereka lakukan selama ini bagi masyarakat di sekitarnya?

Lalu kemanakah wajah-wajah pro rakyat yang selama ini konon selalu wira-wiri di media massa? Apakah mereka menyerah kalah hanya karena tidak lolos seleksi oleh parpol-parpol yang berwenang mencantumkan mereka di daftar nomor urut?



Siapa orang ini? Tampaknya aku mengenalnya. Ah, ia adalah orang yang waktu itu sempat disebutkan terlibat di salah satu kasus korupsi. Mengapa ia juga mengajukan diri? Mewakili rakyat yang manakah? Apakah mewakili para koruptor?

Lalu ada lagi mereka yang selama ini wira-wiri di televisi. Apa yang membuat mereka mau maju menjadi caleg? Apakah karena jika terpilih maka akan naik gaji? Memangnya berapa sih uang yang didapat jika jadi anggota DPR? Bukannya lebih menguntungkan jika terus menjadi artis?

Sudah tahu mau apa jika tahu-tahu terpilih jadi anggota DPR? Memperjuangkan kepentingan siapa? Kepentingan rakyat? Atau kepentingan parpol yang sudah membantu dapat jabatan? Lalu DPR itu, Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Perwakilan Parpol?

Anggota DPR tugasnya apa? Mencari uang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan parpol? Memperjuangkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat? Membuat undang-undang pro konglomerat? Membuat undang-undang pro rakyat?

Kok anggota DPR di televisi yang aku lihat banyak yang malah jadi koruptor? Jual beli pasal undang-undang lalu bagi-bagi uang? Mana dong anggota DPR yang katanya wakil rakyat? Apa iya kalau orang yang terlibat di politik semuanya lantas menjadi busuk? Masih adakah orang baik dan jujur di DPR?

Lalu aku lihat lagi wajah-wajah para caleg yang bertebaran di spanduk-spanduk itu. Mau jadi caleg demi siapa? Demi rakyat? Demi konglomerat?

Depok, 5 Agustus 2013

Hesti Farida Al Bastari